sudah lama rasanya tidak bercerita tentang tatar sunda dan berbicara dalam bahasa sunda halus tapi di kesempatan malam hari ini saya barusaja beres bercerita mengenai tatar sunda
Bersama pak anuh. beliau adalah asli orang cipanas, kabupaten cianjur.
Senang rasanya bisa berbagi kisah seputran tanah sunda tapi kayaknya saya sebagai orang sunda yang dulu lumayan pintar berbahasa sunda halus kini jadi rada berkurang deh gara gara kelamaan tinggal di bogor kali ya?..hehe
sejarah mencatat bahwa dahulu pernah ada sebuah kerajaan terbesar di tanah jawa. Kerajaan ini begitu terkenal sampai saat ini dan apakah kalian tahu nama kerajaan yang saya maksud?..
Ya! Betul sekali nama kerajaan yang terkanal itu adalah 'kerajaan pajajaran'
Dahulu kala yang menjadi raja di kerjaan ini adalah prabu siliwangi dan beliau mempunyai seorang putra yang sangat trkenal sekali akan keberanian sebagai jawara yang bernama kian santang.
Kian santang begitu tangguh untuk ditaklukan saat itu sehingga tak ada satu orang pun lawan yang bisa menaklukan nya
Bahkan patih gajahmada pun pernah menantang kian santang untuk berkelahi dan bertarung tapi akhirnya gajahmada kalah dan kian santang menjadi orang yang tak terkalahkan saat itu
Karena merasa BT dengan keadaan nya saat ini, kian santang sering mencari orang untuk berkelahi dengan nya tapi tak ada satupun yang berani melawan dia
Di jaman dulu mungkin kian santang berpikiran bahwa akan merasa bete dan kesal apabila sehari saja tidak berkelahi hingga akhirnya dia menjadi orang terhebat yang tak ada tandingan nya seantero pulau jawa
dia menjadi sedikit sombong dengan statusnya sebagai pendekar yang tak terkalahkan tapi pada akhirnya kian santang menjadi pendiam karena memang tak akan pernah ada lawan untuk nya
Karena melihat perubahan sikap kian santang yang cenderung menjadi pendiam maka baginda raja prabu siliwangi berinisiatif untuk mengadakan sayembara
Dengan syarat dan hadiah yang begitu menggiurkan
Tak lama rencana itu benar benar terlaksana dan singkat cerita berkumpulah para pendekar terkemuka di jaman dulu itu untuk nantinya di jadikan lawan kian santang berkelahi
Tapi tak satupun yang bisa mengalahkan nya
Dengan bangga kian santang berucap 'siapa lagi diantara kalian yang berani menantang saya?' sejenak suasana menjadi hening dan tak ada satupun daintara mereka yang bisa mengalahkan nya hingga akhirnya kian santang merasa semakin sombong.
Di tengah keheningan yang tercipta saat itu tiba tiba ada suara orang yang berucap tapi tak ada fisik dia berucap 'akan ada seseorang yang akan mengalahkan mu kian santang. Dia bernama sayyidina ali bin abi dan sekarang dia ada di negara arab'
'Siapa orang yang berani menghadapiku' ucap kian santang dengan sombongnya 'akanku temui dia untuk membuktikan nya' lanjutnya dengan nada suara yang meninggi.
Maka tak lama kemudian kian santang mendatangi sayyidina ali bin abi thalib ke negara mekah. Saat itu mudah saja bagi kian santang untuk bisa sampai kesana dengan cepat karena memang di zaman dulu masih sarat dengan ilmu kanuragan dan sejenisnya
tak lama kemudian kian santang sampailah di kota jeddah. disana beliau langsung bertemu dengan seorang kakek tua yang memakai tongkat
Tak lama kemudian dia bertanya pada kakek tersebut ' kek apakah kakek tahu dengan orang yang bernama sayyidina ali bin abi thalib? Kakek itu kemudian menjawab 'ada apa dengan beliau kisanak? ,aku ingin menantangnya untuk berkelahi saya' lanjut kian santang dengan tegasnya !
Kekek bisa bawa saya ketempat dia? Kakek itu hanya tersenyum simpul mendengar semuanya
seakan penasaran kian santang kian santang terus saja menantang nya dengan berbagai cemoohan tanda dia meremehkan sayyidina ali
kalau begitu mari saya antar kesana untuk bertemu dengan beliau.
Sejenak tanpa sepengetahuan kian santang, sang kakek menancapkan tongkat yang di bawanya di sebuah gundukan tanah 'cleub !' tongkat itu berdiri dengan tegaknya.
Sementara itu mereka berangkat untuk menuju rumah sayyidina ali. Tapi di tengah perjalanan sang kekek berucap kepada kian santang kalau tongkat nya ketinggalan ditempat tadi. Kakek itu meminta kian santang untuk sejenak menunggu karena kakek akan mengambil tongkat nya tapi kain santang melarangnya 'biar saya saja kek yang mengambil tongkat nya, kakek tunggu saja disini
secepat kilat kian santang tiba ditempat tongkat tadi dan dia langsung memegang tongkat yang tertancap di tanah itu dengan maksud segera membawa nya. Tapi apa yang terjadi ternyata tongkatnya begitu susah di cabut hingga akhirnya kian santang mengerahkan segala kekuatan untuk mencabut tongkat itu tapi sayang tongkat itu belum juga terlapas dari gundukan tanah itu
Dia heran setengah mati kenapa qo bisa begini? Dia terus berusaha mencabutnya sampai pada akhirnya dia bercucuran darah tapi tongkat itu belum juga bisa terangakat.
Karena sang kakek terlalu lama menunggu maka ia sengaja untuk menemui kian santang , kenapa kisanak qo lama banget sih? Orang cuman ngambil tongkat doang qo..
Maaf kek qok susah banget ya nyabutnya' ujar kian santang sambil bercucuran darah segar yang keluar di kedua tangan nya
Sini biar kakek aja yang ambil
Kakek itu mengucapkan basmalah 'bismilahirohmanirohim' sejenak tongkat itu sudah tercabut..
Kian santang terdiam ssejenak merasa sangat heran dengan orang yang ada di hadpan nya
Kek qo bisa? Iyaa dong.. Hehe
Kian santang semakin penasaran dengan sang kakek ini ternyata dia sakti juga ya
Bersambung
Bersama pak anuh. beliau adalah asli orang cipanas, kabupaten cianjur.
Senang rasanya bisa berbagi kisah seputran tanah sunda tapi kayaknya saya sebagai orang sunda yang dulu lumayan pintar berbahasa sunda halus kini jadi rada berkurang deh gara gara kelamaan tinggal di bogor kali ya?..hehe
sejarah mencatat bahwa dahulu pernah ada sebuah kerajaan terbesar di tanah jawa. Kerajaan ini begitu terkenal sampai saat ini dan apakah kalian tahu nama kerajaan yang saya maksud?..
Ya! Betul sekali nama kerajaan yang terkanal itu adalah 'kerajaan pajajaran'
Dahulu kala yang menjadi raja di kerjaan ini adalah prabu siliwangi dan beliau mempunyai seorang putra yang sangat trkenal sekali akan keberanian sebagai jawara yang bernama kian santang.
Kian santang begitu tangguh untuk ditaklukan saat itu sehingga tak ada satu orang pun lawan yang bisa menaklukan nya
Bahkan patih gajahmada pun pernah menantang kian santang untuk berkelahi dan bertarung tapi akhirnya gajahmada kalah dan kian santang menjadi orang yang tak terkalahkan saat itu
Karena merasa BT dengan keadaan nya saat ini, kian santang sering mencari orang untuk berkelahi dengan nya tapi tak ada satupun yang berani melawan dia
Di jaman dulu mungkin kian santang berpikiran bahwa akan merasa bete dan kesal apabila sehari saja tidak berkelahi hingga akhirnya dia menjadi orang terhebat yang tak ada tandingan nya seantero pulau jawa
dia menjadi sedikit sombong dengan statusnya sebagai pendekar yang tak terkalahkan tapi pada akhirnya kian santang menjadi pendiam karena memang tak akan pernah ada lawan untuk nya
Karena melihat perubahan sikap kian santang yang cenderung menjadi pendiam maka baginda raja prabu siliwangi berinisiatif untuk mengadakan sayembara
Dengan syarat dan hadiah yang begitu menggiurkan
Tak lama rencana itu benar benar terlaksana dan singkat cerita berkumpulah para pendekar terkemuka di jaman dulu itu untuk nantinya di jadikan lawan kian santang berkelahi
Tapi tak satupun yang bisa mengalahkan nya
Dengan bangga kian santang berucap 'siapa lagi diantara kalian yang berani menantang saya?' sejenak suasana menjadi hening dan tak ada satupun daintara mereka yang bisa mengalahkan nya hingga akhirnya kian santang merasa semakin sombong.
Di tengah keheningan yang tercipta saat itu tiba tiba ada suara orang yang berucap tapi tak ada fisik dia berucap 'akan ada seseorang yang akan mengalahkan mu kian santang. Dia bernama sayyidina ali bin abi dan sekarang dia ada di negara arab'
'Siapa orang yang berani menghadapiku' ucap kian santang dengan sombongnya 'akanku temui dia untuk membuktikan nya' lanjutnya dengan nada suara yang meninggi.
Maka tak lama kemudian kian santang mendatangi sayyidina ali bin abi thalib ke negara mekah. Saat itu mudah saja bagi kian santang untuk bisa sampai kesana dengan cepat karena memang di zaman dulu masih sarat dengan ilmu kanuragan dan sejenisnya
tak lama kemudian kian santang sampailah di kota jeddah. disana beliau langsung bertemu dengan seorang kakek tua yang memakai tongkat
Tak lama kemudian dia bertanya pada kakek tersebut ' kek apakah kakek tahu dengan orang yang bernama sayyidina ali bin abi thalib? Kakek itu kemudian menjawab 'ada apa dengan beliau kisanak? ,aku ingin menantangnya untuk berkelahi saya' lanjut kian santang dengan tegasnya !
Kekek bisa bawa saya ketempat dia? Kakek itu hanya tersenyum simpul mendengar semuanya
seakan penasaran kian santang kian santang terus saja menantang nya dengan berbagai cemoohan tanda dia meremehkan sayyidina ali
kalau begitu mari saya antar kesana untuk bertemu dengan beliau.
Sejenak tanpa sepengetahuan kian santang, sang kakek menancapkan tongkat yang di bawanya di sebuah gundukan tanah 'cleub !' tongkat itu berdiri dengan tegaknya.
Sementara itu mereka berangkat untuk menuju rumah sayyidina ali. Tapi di tengah perjalanan sang kekek berucap kepada kian santang kalau tongkat nya ketinggalan ditempat tadi. Kakek itu meminta kian santang untuk sejenak menunggu karena kakek akan mengambil tongkat nya tapi kain santang melarangnya 'biar saya saja kek yang mengambil tongkat nya, kakek tunggu saja disini
secepat kilat kian santang tiba ditempat tongkat tadi dan dia langsung memegang tongkat yang tertancap di tanah itu dengan maksud segera membawa nya. Tapi apa yang terjadi ternyata tongkatnya begitu susah di cabut hingga akhirnya kian santang mengerahkan segala kekuatan untuk mencabut tongkat itu tapi sayang tongkat itu belum juga terlapas dari gundukan tanah itu
Dia heran setengah mati kenapa qo bisa begini? Dia terus berusaha mencabutnya sampai pada akhirnya dia bercucuran darah tapi tongkat itu belum juga bisa terangakat.
Karena sang kakek terlalu lama menunggu maka ia sengaja untuk menemui kian santang , kenapa kisanak qo lama banget sih? Orang cuman ngambil tongkat doang qo..
Maaf kek qok susah banget ya nyabutnya' ujar kian santang sambil bercucuran darah segar yang keluar di kedua tangan nya
Sini biar kakek aja yang ambil
Kakek itu mengucapkan basmalah 'bismilahirohmanirohim' sejenak tongkat itu sudah tercabut..
Kian santang terdiam ssejenak merasa sangat heran dengan orang yang ada di hadpan nya
Kek qo bisa? Iyaa dong.. Hehe
Kian santang semakin penasaran dengan sang kakek ini ternyata dia sakti juga ya
Bersambung
Lanjutannya mana...
BalasHapusMaap jangan asal tulis bro...dialog di atas blum tentu kebenaran y karna nara sumber yg kamu tayakan dia pun blum tentu tau benar.
BalasHapusMaap jangan asal tulis bro...dialog di atas blum tentu kebenaran y karna nara sumber yg kamu tayakan dia pun blum tentu tau benar.
BalasHapusAh gak jlas u ngarang sejarah.. Kampret .
BalasHapusWah ini sejarah gan.. jangan dibuat buat.. daoat memecah belah bangsa kita sendiri ini namanya
BalasHapusWah ini sejarah gan.. jangan dibuat buat.. daoat memecah belah bangsa kita sendiri ini namanya
BalasHapusGa sopan lo bray
BalasHapusTulisan ngawur, rubah2 sejarah seenak udel nya
BalasHapusSayyidina Ali?
BalasHapusJangan ngawur, bisa jadi perkara ini bro
Begok
BalasHapus