Ini dia Cerhatan Si Pepen
Sehari hari hanya melamun, menghabiskan waktu dengan bermain
internet, games dan tidur seharian. Walaupun hari ini saya ada
dirumah pasti saya akan merasa sangat bosan sekali, mau main gak
ada tujuan, gak tentu arah, hidup saya kini jadi kacau, hampa dan
tak karuan.
Seperti manusia lainya, saya berharap saya sama dengan mereka.
Punya kebahagian dan gairah hidup yang baik, punya masa depan
dan harapan yang indah.
Hidupku kini layu. Ibarat tanaman, mungkin saya adalah pohon
yang kering, tak bergairah dan rapuh. Begitu banyak kepahitan hidup
yang saya rasakan. Mulai dari celaan teman teman, diskriminasi
yang kerap ada bahkan perbedaan diantara kita yang sangat
mencolok. Hanya karena perbedaan itulah kadang saya menjadi
olok-olokan mereka.
Apa salah saya, apakah kalau saya begini itu adalah kehendak diri
sendiri, apakah segala kekurangan jadi masalah buat kalian, kadang
saya sedih sendiri, mengapa saya berbeda dengan teman teman.
Bahkan saya menangis untuk menumpahkan segalanya dan
memohon padaNya, berikanlah hamba yang terbaik dan berilah
hamba kekuatan untuk menjalani semuanya, doaku pada ُﻪّﻠﻟَﺍ
hamba ikhlas atas semua ini, dan ampuni segala dosa dan kesalahan
selama ini.
Perbedaan itu bukan kehendak dan kemauan saya. Saya harus sabar
dengan semuanya, doakan saya bisa, ْﻦﻴِﻤَﻟﺎَﻌﻟﺍ َّﺏَﺭ
Sehari hari hanya melamun, menghabiskan waktu dengan bermain
internet, games dan tidur seharian. Walaupun hari ini saya ada
dirumah pasti saya akan merasa sangat bosan sekali, mau main gak
ada tujuan, gak tentu arah, hidup saya kini jadi kacau, hampa dan
tak karuan.
Seperti manusia lainya, saya berharap saya sama dengan mereka.
Punya kebahagian dan gairah hidup yang baik, punya masa depan
dan harapan yang indah.
Hidupku kini layu. Ibarat tanaman, mungkin saya adalah pohon
yang kering, tak bergairah dan rapuh. Begitu banyak kepahitan hidup
yang saya rasakan. Mulai dari celaan teman teman, diskriminasi
yang kerap ada bahkan perbedaan diantara kita yang sangat
mencolok. Hanya karena perbedaan itulah kadang saya menjadi
olok-olokan mereka.
Apa salah saya, apakah kalau saya begini itu adalah kehendak diri
sendiri, apakah segala kekurangan jadi masalah buat kalian, kadang
saya sedih sendiri, mengapa saya berbeda dengan teman teman.
Bahkan saya menangis untuk menumpahkan segalanya dan
memohon padaNya, berikanlah hamba yang terbaik dan berilah
hamba kekuatan untuk menjalani semuanya, doaku pada ُﻪّﻠﻟَﺍ
hamba ikhlas atas semua ini, dan ampuni segala dosa dan kesalahan
selama ini.
Perbedaan itu bukan kehendak dan kemauan saya. Saya harus sabar
dengan semuanya, doakan saya bisa, ْﻦﻴِﻤَﻟﺎَﻌﻟﺍ َّﺏَﺭ
Komentar
Posting Komentar