Inilah pengakuan terjujur yang berasal dari hati kecil saya yang akan saya curahkan disini
Entah kenapa dan apa sebabnya saya jadi mikir yang nggak2 tentang dia, ada rasa lega ketika dia bilang ke ibu kalo dia minta direstui, setelah kita menjalin hubungan secara sembunyi2 selama kurang lebih sebulan.
Tak tahu saya merasakan saja hal itu tiba tiba, padahal kenyataan nya waktu itu saya berontak dan seolah olah tak mau gitu.
Apakah saya munafik?
Sebenernya sih saya tuh memang ada hubungan, dia baik dan pinter aja dimata saya, tapi ada hal yang saya kurang suka, wajahnya, ya itu saja !
Coba kalau dia mirip seseorang, pasti saya dari dulu mau, tapi itu gak mungkin karena kalaupun terjadi, dia mirip seseorang, dia pasti akan diperebutkan banyak orang, dan bisa saja saya dilupakan !
Sebenarnya sayalah yang bermasalah dalam hubungan kita, saya terlalu pemalu, terlalu banyak mikir yang nggak2 tentang dia, tentang bagaimana kesan keluarga besar saya terhadap dia, makanya saya tak pernah ngenalin dia sama keluarga besar saya, malu itulah alasan utamanya.
Terus ditambah lagi dengan selisih umur kita yang beda tiga tahun lebih tuaan dia, menjadi salah satu alasan yang sangat jelas dalam hubuingan ini, tapi soal itu saya tak terlalu ambil pusing lah.
Saya sih percaya kalau dia itu orang baik, dan pasti bakal baik juga buat saya nanti, kapan lagi coba ada wanita yang bisa mencintai saya dengan tulus.
Sekarang saya sadar saya munafik, dan malu mengakui dia sebagai pacar saya, tapi saya ingin mereka semua tahu bahwa dia memiliki sifat dan sikap yang super baik, saya harus bisa menerima kekurangan nya yaitu terlalu cerewet dan keadaan fisik nya itu
Belum lagi kedua orangtua saya tidak terlalu setuju jika saya tetap menjalin hubungan dengan-nya. Mereka punya alasan masing masing yang tak bisa disebutkan satu satu.
Kini saya bingung harus bagaimana? Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk saya.
Saya kira saya cukup realistis untuk menuliskan ini semua.
Entah kenapa dan apa sebabnya saya jadi mikir yang nggak2 tentang dia, ada rasa lega ketika dia bilang ke ibu kalo dia minta direstui, setelah kita menjalin hubungan secara sembunyi2 selama kurang lebih sebulan.
Tak tahu saya merasakan saja hal itu tiba tiba, padahal kenyataan nya waktu itu saya berontak dan seolah olah tak mau gitu.
Apakah saya munafik?
Sebenernya sih saya tuh memang ada hubungan, dia baik dan pinter aja dimata saya, tapi ada hal yang saya kurang suka, wajahnya, ya itu saja !
Coba kalau dia mirip seseorang, pasti saya dari dulu mau, tapi itu gak mungkin karena kalaupun terjadi, dia mirip seseorang, dia pasti akan diperebutkan banyak orang, dan bisa saja saya dilupakan !
Sebenarnya sayalah yang bermasalah dalam hubungan kita, saya terlalu pemalu, terlalu banyak mikir yang nggak2 tentang dia, tentang bagaimana kesan keluarga besar saya terhadap dia, makanya saya tak pernah ngenalin dia sama keluarga besar saya, malu itulah alasan utamanya.
Terus ditambah lagi dengan selisih umur kita yang beda tiga tahun lebih tuaan dia, menjadi salah satu alasan yang sangat jelas dalam hubuingan ini, tapi soal itu saya tak terlalu ambil pusing lah.
Saya sih percaya kalau dia itu orang baik, dan pasti bakal baik juga buat saya nanti, kapan lagi coba ada wanita yang bisa mencintai saya dengan tulus.
Sekarang saya sadar saya munafik, dan malu mengakui dia sebagai pacar saya, tapi saya ingin mereka semua tahu bahwa dia memiliki sifat dan sikap yang super baik, saya harus bisa menerima kekurangan nya yaitu terlalu cerewet dan keadaan fisik nya itu
Belum lagi kedua orangtua saya tidak terlalu setuju jika saya tetap menjalin hubungan dengan-nya. Mereka punya alasan masing masing yang tak bisa disebutkan satu satu.
Kini saya bingung harus bagaimana? Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk saya.
Saya kira saya cukup realistis untuk menuliskan ini semua.
Komentar
Posting Komentar