Sudah tiga bulan belakangan ini diperusahaan tempat saya kerja sekarang rutin diadakan upacara gabungan. Setiap awal minggu pertama setiap bulan. Tadi mungkin adalah yang ke tiga kalinya upacara digelar. Banyak informasi yang disampaikan mulai dari target perusahaan, kesejahteraan karyawan dan kedisiplinan kerja.
Ada yang membuat saya tergerak untuk posting blog kali ini. Adalah uraian pembina upacara tadi yang 'najong' banget (ngena-pas banget) tadi yang jadi pembina upacaranya pak handoko.
Beliau cerita panjang lebar tentang kejadian yang dialaminya minggu lalu, sebelum berangkat kerja ke kantornya yang ada di bogor.
Beliau ini orang jakarta jadi untuk menuju bogor harus lewat jalan toll
Seperti kita ketahui bersama jaman sekarang itu makin canggih, salah satunya untuk bayar toll saja bisa langsung pake kartu e-toll dari bank mandiri, tentu saja cara pakainya gampang. Tinggal ditempelkan saja ke tempat yang sudah disediakan disana.
Waktu ditoll pak handoko kebetulan melihat mobil dari daerah. Mobil itu berada tepat didepan mobilnya. mungkin sopir nya belom tahu atau bagaimana. Yang pasti mobil itu masuk ke jalur khusus bayar toll yang kemudian berakhir si sopirnya jengkel karena mesin nya tak bekerja, saking jengkelnya sang sopir menggedor gedor mesin itu. dibelakang mobil itu ada pak handoko yang tak henti hentinya membunyikan klakson. pak handoko juga kesel karena dari tadi sudah diklakson bahwa jalur itu khusus kendaraan yang memakai jalur otomatis pakai e-toll, eh malah mobil itu nekat saja masuk kesana.
Ditengah situasi rame klakson seperti itu tiba tiba mobil yang ada di belakang pak handoko (mobil ketiga dari depan) orang nya keluar dan menempel kan kartu e-toll miliknya di mesin itu. Kemudian mempersilahkan mobil itu melintas. Padahal biaya toll akan menjadi tanggung jawab nya dan orang itu ternyata tidak meminta bayaran sama sekali.
Dari situ, pak handoko bengong. Ternyata dia yang daritadi pencet pencet klakson merasa bersalah banget kenapa saya tak kepikiran melakukan hal yang dilakukan orang ketiga itu, mungkin takkan rame klakson kayak gini, batinnya dalam hati.
Kesimpulan nya, untuk melakukan perubahan itu jangan hanya rame bicara saja, take action lebih penting, buktikan langsung dan rasakan perubahan nya.
bicarain soal TOL saya langsung ingat action nya pak Dahlan Iskan. Hmmm memang benar. Harus dengan action bukan sekedar bicara saja. Salam
BalasHapussalam kembali pak.
BalasHapussudah banyak kemudahan yang bisa dirasakan sekarang ketika masuk toll, tapi kalau kitanya belum tahu kan repot juga.
mungkin perkiraan saya, suka ada mobil yg menyebabkan kemacetan di toll, mungkin salah satunya begitu. mereka salah masuk jalur yang otomatis yang manual. :)
pesan dari kejadian ini, kita musti action jgn hanya bicara doang
BalasHapus